Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 7 (LLADIKTI 7) Surabaya mengadakan Focus Group Discussion Praktek Baik SPMI bagi Perguruan Tinggi Akademik di lingkungan kerjanya. Kegiatan dibuka oleh Kepala LLDIKTI 7 Prof.Dr. Dyah Sawitri, MM didampingi Mas Indera dan para narasumber seperti Dr. Jenny Mochtar, Dr.Ir. Emy Chosim,M.Eng dan Dr. Mailita Hasyim. Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) hadir di acara ini diwakili oleh Prof. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si. dan Dr.Ir. Samin, MT. Sebagai peserta, wakil BPMI UMM menyampaikan komitmen UMM untuk selalu meningkatkan mutu melalui berbagai program baik akademik mapun non akademik.
BPMI UMM dapat mengidentifikasi semua tantangan dan hambatan dalam menjalankan sistem penjaminan mutu yang diamanatkan dalam Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023. Pimpinan UMM mulai dari rektorat sampai ketua program studi memiliki komitmen dan tekad untuk meningkatkan mutu terus menerus dan BPMI ditugaskan untuk menjalankan dan mengawal kebijakan ini.
Kunci sukses penjaminan mutu itu memang komitmen pimpinan dan partisipasi semua pihak. Inovasi BPMI UMM yang sudah dilaksanakan bertahun-tahun adalah aplikasi Integrated Quality Assurance And Survey System (iQASS) juga menjadi titik keunggulan. Praktek baik sistem penjaminan mutu internal mengakibatkan dampak baik yaitu akreditasi UMM terkategori unggul. Per tanggal 7 Nopember 2024, sebanyak 31 prodi terakreditasi unggul, 11 prodi terakreditasi A, 8 prodi terakreditasi baik sekali, 10 prodi terakreditasi baik, dan 16 prodi terakreditasi internasional (AUN-QA, ASIIN, FIBAA, dan IABEE).