Selasa, 20 Agustus 2024 berjalan diskusi antara dua kampus swasta terkemuka di Malang. Universitas Muhammadiyah Malang melalui Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI UMM) menerima kunjungan benchmarking dari SPM ITN Malang.
Rombongan yang terdiri delapan orang, dipimpin oleh Ir. Maranatha W., S.T., M.MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai Kepala SPM Institut Teknologi Nasional Malang. Rombongan disambut oleh Kepala BPMI UMM Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si bersama dengan sekretaris, para ketua divisi dan staf BPMI. Benchmarking berlangsung di ruang One Day Service UMM.
“Kami dari SPM ITN bermaksud belajar praktik baik penjaminan mutu di UMM. Kami masih baru dan sekarang sedang merevisi standar untuk merespon perubahan kebijakan. UMM sebagai kampus besar tentu telah memiliki sistem penjaminan mutu yang baik, dan sudah diakui oleh banyak PT dan LLDIKTI” ungkap Ir. Maranatha W., S.T., M.MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Sementara itu Kepala BPMI UMM, Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si. menyaampaikan bahwa UMM concern terhadap penjaminan mutu. BPMI UMM masih melakukan konsolidasi dan penataan organisasi untuk merespon tantangan dan tuntutan internal-eksternal.
“Untuk memaksimalkan kinerja, di level fakultas/UPPS terdapat GPMI yang menjadi kepanjangan tangan BPMI. Terdapat 70an auditor yang siap membantu dan memiliki kompetensi sehingga sesuai kebutuhan. UMM menetapkan 10 standar, satu tambahan dari 9 yang ditetapkan pemerintah. Standar tersebut adalah ciri khas PTM/A adalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang lebih mengarah pada kepribadian. Intinya penjaminan mutu menyasar input, proses, dan output. BPMI bekerja secara internal, sementara BAN-PT/LAM memotret dari luar. Jika sistem penjaminan mutu itu ingin berjalan dengan baik, maka diperlukan komitmen pimpinan dri level atas sampai bawah. Keterbukaan dan kesepemahaman semua unit menjadi faktor penting pula dalam penjaminan mutu khususnya dalam upaya pemenuhan dokumen”, terang Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si.
Dalam sesi diskusi diterangkan dan didemokan sistem i-QASS yang memudahkan kerja BPMI UMM. Khusus di UMM, dibentuk sistem penjaminan mutu berbasis i-QASS, satu aplikasi untuk membantu penjaminan mutu yang memudahkan UPPS dan Prodi. Melalui i-QASS kerja UPM dan auditor hanya berbasis aplikasi. Survey tingkat kepuasan juga terbantu oleh sistem ini.
“Sistem ini sangat memudahkan, hemat waktu dan paperless. Tentu masih banyak yang perlu dikembangkan, seiring perkembangan kebijakan UMM, Pemerintah, dan tuntutan irama kerja” pungkas Dr. Ir. Wahono, MT selaku pengembang i-QASS.