Meraih international accreditation, tertuang dalam Renstra UMM sebagai capaian yang akan diwujudkan UMM di 2023-2026. Mendukung pencapaian tersebut, Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) UMM hari ini (31/8) menggelar rapat kerja Gugus Penjaminan Mutu Internal (GPMI) dengan mengusung tema Optimasi Implementasi SPMI di Tingkat UPPS dan Prodi. Bertempat di Ruang Sidang Senat UMM, raker tersebut dihadiri oleh Pengelola GPMI dari seluruh Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dan para dekan di lingkungan UMM.
Kegiatan raker GPMI diadakan di Ruang Sidang Senat UMM (31/8)
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si, menyatakan bahwa UMM sudah meletakkan tonggak capaian di tiap range tahun tertentu. Setelah fokus pada national competitiveness di tahun 2019-2022, mulai 2023-2026 UMM akan menuju tonggak renstra international accreditation. "Capaian di tahun-tahun sebelumnya adalah batu loncatan yang baik untuk UMM menuju tonggak renstra berikutnya yakni akreditasi internasional. Jadi BPMI sebagai bagian penting dalam penjaminan mutu harus menjalankan peran-peran praktis agar seluruh aktivitas penjaminan mutu dapat memenuhi standar internasional,” ujar Guru Besar UMM tersebut. Lebih lanjut Syamsul mengingatkan agar pelaksanaan siklus PPEPP dalam manajemen penjaminan mutu harus lebih dimantapkan.
Kepala BPMI, Dr. Ainur Rofieq, M.Kes, menyambut baik harapan Wakil Rektor I UMM. Sebagai bagian dari dukungan terhadap pencapaian tonggak renstra UMM, BPMI berencana menyiapkan dan memenuhi kebutuhan standard yang sesuai standard mutu akreditasi, ketersediaan dokumen, sarana, dan berbagai hal lainnya. “Kami di BPMI sudah menyediakan sistem informasi manajemen terkait penjaminan mutu yang cukup baik. Hari ini, pengoperasian SIM tersebut kami sosialisasikan dan kami latihkan pada semua pengelola GPMI,” jelas Rofieq.
Berfoto bersama pimpinan universitas usai pembukaan raker GPMI
Sekretaris BPMI, Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. mengungkapkan bahwa raker dan konsolidasi GPMI yang dilaksanakan hari ini diharapkan dapat mengoptimalkan tupoksi GPMI sebagai kepanjangan tangan dari penjaminan mutu universitas. Hasil konsolidasi GPMI di level UPPS, diharapkan dapat menjadikan GPMI lebih proaktif untuk bersinergi dengan fakultas dalam mengawal mutu UPPS maupun Prodi, khususnya dalam pelaksanaan evaluasi mandiri (self assessment) pada tiap semester. Tri juga menegaskan bahwa di tingkat UPPS dan Prodi, GPMI juga harus aktif memfasilitasi dan mendampingi pelaksanaan monitoring dan evaluasi tridharma. Sebagai wujud tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas, kinerja GPMI dituangkan dalam bentuk laporan yang harus disampaikan secara periodik ke BPMI.
Dalam raker GPMI tersebut, sekretaris BPH, Drs. Wakidi dalam sambutannya, memberikan penguatan untuk pencapaian mutu Visi Misi Tujuan Sasaran (VMTS) UMM. Menyitir QS As.Shaf ayat 4, Wakidi menguatkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang berada dalam barisan yang teratur, seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Inti penting dari ayat tersebut adalah konsolidasi organisasi merupakan hal prioritas yang tepat untuk dilakukan. “Jadikan Rencana Induk Pengembangan (RIP) UMM 2019-2030 sebagai pedoman bagi semua unsur pimpinan dalam menyusun renstra, renop dan menetapkan kebijakan pengembangan di lingkup UMM,”tutur Wakidi. (wnd)